Selasa, 08 Februari 2011

Berkunjung ke negara Khmer Merah, Part II

Mari kita lanjutkan kisah saya di negara Khmer Merah. Dari tahun 1975 - 1979 kurang lebih 15,000 orang ditahan, disiksa dan dibunuh dan dari sekian ribu tahanan hanya 7 orang yang selamat. Para tahanan itu hanya dibeli makan 4sendok saja 1x makan, 1kg beras untuk 400tahanan, argggghhhh kejam-nya. Tahanan-tahanan itu tidak boleh bergerak atau pindah posisi tanpa ijin dari penjaga-nya sesuai dengan aturan yang ada di papan ini.

Dari Penjara Tuol Sleng-S21, perjalanan dilanjutkan ke Killing Field/Choeung Ek. Killing Field terletak di Selatan Kota Phnom Penh, perjalanan ke sana membutuhkan waktu kurang lebih 30-45 menit. Harga ticket masuknya kurang lebih 50ribu. Oh ya sebelum lupa, selain mata uang Riel (mata uang lokal) US dollar juga berlaku di sana, jadi kalau susah mencari mata uang Riel, cukup membawa US dollar saja.

Begitu masuk gerbang Killing Field, suasana sunyi dan sedikit 'mencekam', menyambut kedatangan kami. Di bagian paling depan ada bangunan/stupa  di bangunan itu terdapat lemari kaca yang terdiri dari 17tiers isinya tengkorak, tulang belulang dan sobekan baju-baju dari 8,985 mayat yang ditemukan di kuburan massal itu (konon itu belum semua loh, karena korban-nya diperkirakan kurang lebih 17,000).





Di sebelah kanan bangunan ada lapangan tempat parkir truk yang membawa tahanan dari penjara Tuol Sleng.


Jalan  ke bagian belakang bangunan, terdapat lubang-lubang bekas kuburan massal, dari 129 lubang kuburan massal  yang berhasil digali sekitar 86 lubang. Luas dari killing field itu sendiri sekitar 2,5 hektar. Ada pohon (magic tree) yg digunakan untuk menggantungkan pengeras suara, biasanya setiap ada penyiksaan lewat pengeras suara itu diperdengarkan bunyi2an atau lagu2 untuk menutupi jeritan atau teriakan dari para tahanan yang disiksa. Ada juga pohon  yg digunakan untuk men-smash/melemparkan bayi, jadi tidak diperlukan senjata untuk membunuh bayi2 tersebut.



Dari lubang-lubang yang digali terdapat lubang yang isinya mayat wanita dan anak-anak tanpa pakaian, mayat tanpa kepala dan ada juga yg 1 lubang terdiri dari 450 mayat. Tulang belulang dari mayat2 tersebut sudah seperti kayu karena pada saat mereka dikubur (baik yg sudah mati atau yg masih hidup) diberi cairan kimia untuk kejahatan mereka. Dan dari tengkorak-tengkorak yang berhasil ditemukan sebagian besar, bagian kepalanya retak karena mereka dibunuh dengan menggunakan bambu yang diketokan ke kepala berulang-ulang.




 Di sudut killing field ada bangunan tempat kita bisa menonton semacam film mengenai penggalian kuburan massal dan ada satu ruangan terdapat alat-alat yang digunakan untuk menyiksa para tahanan, pakaian dari para anggota Khmer Merah.




Ke luar dari tempat ini, saya cuma bisa terdiam membayangkan penyiksaan yang dilakukan oleh sesama bangsa, sedih dan ngeri (lucky nggak sampai kebawa mimpi, seorang teman saya malam-nya mimpi buruk setelah berkunjung ke tempat ini). Sejarah hitam yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua dan semoga tidak terulang lagi, Naudzubillah.

Bersambung.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar